Langsung ke konten utama

Postingan

Pentingnya Menjaga Lisan

Penyalahgunaan lisan seseorang itu menentukan dia ke surga atau ke neraka, disenangi orang atau dibenci orang hanya dari lisan saja. Jadi, lisan punya peran penting dalam kehidupan seseorang. Karena itu,  agama menganjurkan berpikirlah lebih dulu sebelum berkata-kata agar kata tak sekedar kata tak bernilai. Agar kata punya makna, agar kata bisa menyelamatkan diri sendiri dan tidak menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain.  Imam Nawawi dalam syarah Hadits Arbain menyebutkan bahwa Imam Syafi’i mengatakan, "Apabila seseorang hendak berbicara, maka hendaklah ia berpikir terlebih dahulu. Jika dia merasa bahwa ucapan tersebut tidak merugikannya, silahkan diucapkan, jika dia merasa ucapan tersebut ada mudharatnya atau ia ragu, maka ditahan (jangan bicara)." ibnu mas'ud berkata, "tidak ada sesuatu yang harus dipuasakan dan dipenjarakan paling lama dibandingkan lisan seseorang" . Karna ucapan ada pertanggung jawabannya berbeda dengan mendengar. Rasulull

Keutamaan Membaca Al-Qur'an

Sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan, yang dimana bulan suci umat Islam dan bulan Ramadhan merupakan bulan Al-Qur'an. Pada bulan inilah Al-Qur'an diturunkan oleh Allah swt, oleh sebab itu mari kita sambut bulan suci yang penuh berkah ini dengan bangga karena setiap amal ibadah yang kita lakukan pada bulan Ramadhan akan diganjar pahala yang berlipat ganda. Diantara amal ibadah yang sangat ditekankan untuk diperbanyak pada bulan Ramadhan adalah membaca Al-Qur'anul Karim. Banyak sekali hadits-hadits Nabi saw yang menyebutkan tentang keutamaan membaca Al-Qur'an. Diantaranya : Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه "Bacalah oleh kalian Al-Qur'an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya." [HR. Muslim 804]

Luangkan Waktu Untuk Membaca Al-Qur'an

Seringkali kita asyik dengan kesibukan dunia, agama seakan menjadi nomor dua. Amalan-amalan wajibpun dikerjakaan hanya karna keharusan yang penting mengerjakan, apalagi yang sunnah, mungkin tak akan pernah tersentuh. Al-Qur'an sebagai pedoman dan buku petunjuk bagi orang beriman, kini hanya sebagai pajangan rak buku, masih tertata rapih karna tidak pernah dibuka apalagi dibaca. Sesungguhnya ketenangan dan ketentraman dapat diperoleh dari Al-Qur'an. Dari Abdullah bin Mas’ud radiallohu ‘anhu Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya kebaikan sepuluh kali lipat, aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu huruf.” (Shahih HR.Tirmidzi) Al-Qur’an menjadi penasihat, penawar hati yang sedang gelisah-gundah gulana, melapangkan dada yang terasa sempit dan menjernihkan fikiran yang sedang kacau. Ia menjadi petunjuk dan rahmat bagi manusia, sedangk

Sebab Terjadinya Musibah Karena Perbuatan Maksiat

Al-Qur'an al-Karim telah menyebutkan beberapa sebab terjadinya musibah, berikut bagaimana Allah menghilangkan musibah tersebut dari para hambaNya. Diantaranya adalah Firman Allah, ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَىٰ قَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ "Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri." (Al-Anfal: 53).   وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (Asy-Syura: 30).  ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ "Telah namp

Api Dunia Dan Api Neraka

Ketika Nabi Adam as diturunkan ke bumi, beliau tidak lagi memperoleh makanan secara mudah seperti di surga. Beliau harus bekerja keras untuk memperoleh buah-buahan atau daging untuk dimakan. Ketika beliau memperoleh binatang buruan dan menyembelihnya, ternyata tidak bisa langsung dimakan begitu saja karena masih mentah dan tentunya tidak enak. Karena itu beliau berdoa kepada Allah agar diturunkan api untuk memasak. Maka Allah swt mengutus Malaikat Jibril meminta sedikit api kepada Malaikat Malik di neraka, untuk keperluan Nabi Adam tersebut. Malik berkata, "Wahai Jibril, berapa banyak engkau menginginkan api??" Jibril berkata, "Aku menginginkan api neraka itu seukuran buah kurma!!" Malik berkata, "Jika aku memberikan api neraka itu seukuran buah kurma, maka tujuh langit dan seluruh bumi akan hancur meleleh karena panasnya!!" Jibril berkata, "Kalau begitu berikan saja kepadaku separuh buah kurma saja!!" Malik berkata lagi, "Jika

Cara Dzikir Yang Benar Setelah Shalat

Di dalam hadits-hadits shahih disebutkan tentang Nabi saw setelah shalat, beliau membaca istigfar sebanyak 3 kali dengan lafadz,   3X اَسْتَغْفِرُ اللهَ Astaghfirullah. (3x) "Aku memohon ampun kepada Allah" Kemudian beliau membaca,  اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ تَبَرَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَا لَيْتَ يَاذَالْجَلاَلِ وَالْأِ كْرَامِ Allahumma antas-salam wa minkas-salam wa ilaika ya’udus-salam tabarakta rabbana wa ta’alaita ya dzal-jalali wal-ikram.   "Ya Allah, Engkau adalah Zat yang mempunyai kesejahteraan dan dari-Mu kesejahteraan itu kepada-Mu akan kembali lagi segala kesejahteraan itu.  Engkaulah yang berkuasa memberi berkah yang banyak dan Engkaulah Yang Maha Tinggi, wahai Zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan." Kemudian beliau membaca,   اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، لاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ Allahuma la mani'a l

13 Fakta Kerusakan Peringatan Maulid Nabi

Dalam peringatan maulid yang diselenggarakan, sering terjadi kemungkaran, bid'ah dan pelanggaran terhadap syariat Islam. Peringatan maulid itu sendiri tidak pernah diselenggarakan oleh Rasulullah saw, juga tidak oleh para sahabat, tabi'in dan imam yang empat, serta orang-orang yang hidup di abad-abad kejayaan Islam. Lebih dari itu, tak ada dalil syar'i yang menyerukan penyelenggaraan maulid Nabi saw tersebut. Untuk lebih mengetahui hakikat maulid, marilah kita ikuti uraian berikut: 1. Kebanyakan orang yang menyelenggarakan peringatan maulid, terjerumus pada perbuatan syirik. Yakni ketika mereka menyenandungkan yang artinya, "Wahai Rasulullah, berilah kami pertolongan dan bantuan. Wahai Rasulullah, engkaulah sandaran (kami). Wahai Rasulullah, hilangkanlah derita kami. Tidaklah derita (itu) melihatmu, melainkan ia akan melarikan diri." Seandainya Rasulullah saw mendengar senandung tersebut, tentu beliau akan menghukuminya syirik besar. Sebab pemberi