Abu Qilabah adalah shabat Nabi saw yang jarang orang tahu namannya, tetapi mempunyai suatu kisah yang unik.
Suatu waktu ada seorang musafir dengan menunggangi kuda di padang pasir yang luas yang kehabisan bekal makanan. Dia melihat sekeliling dan terlihat sebuah kemah, lalu ia mengahampiri dan turun untuk memasuki kemah itu. Ketika ia memasuki kemah terlihat olehnya pemandangan yang sangat memilukan. Kemah itu tidak ada makan dan minuman, kosong hanya ada satu orang yang terbaring dengan keadaan cacat, kedua tanganya putus, kedua kakinya putus dan kedua matanya juga buta.
Dia mengucapkan salam dan dijawabnya oleh orang lumpuh itu. Dia mendekati dan berkata, "siapa anda dan bagaimana anda bisa dengan keadaan seperti ini, tinggal di padang pasir yang luas ini?" dijawab oleh orang lumpuh itu, "saya salah satu hamba Allah." kemudian orang lumpuh itu bertanya, "kamu siapa?" dijawablah oleh musafir tersebut, "saya musafir yang kebetulan lewat dan membutuhkan minuman dan makanan karna saya kehabisan bekal."
Orang lumpuh itu mengucapkan, "Alhamdulillah, yang menyempurnakan nikmatNya kepada saya" lantas musafir itu heran dan berkata, "wahai tuan apa yang membuat anda bersyukur kepada Allah, nikmat apa yang anda syukuri" musafir itu bingung dengan keadaan orang ini yang sudah lumpuh tetapi masih bisa bersyukur, orang lumpuh itu menjawab, "diamlah wahai anak muda, kamu tidak tahu kalau sebenarnya nikmat Allah sangat besar kepada saya, dengan saya bisa mengucapkan kalimat untuk memuji namaNya saja sudah cukup untuk menutupi semua kekurangan saya ini, sungguh sebuah nikmat yang tidak terhitung, Alhamdulillah".
Musafir ini kagum dengan orang lumpuh itu, lalu dia berkata "ada yang bisa saya bantu wahai orang tua?", orang lumpuh itu menjawabnya, "ada anak saya laki-laki satu-satunya yang selalu menemani saya di sini, dia merawat saya, dia yang memberikan makan dan minum kepada saya, dan sekarang sudah 3 hari tidak pulang, coba kammu cari dia di sekitar kemah ini". Musafir ini berfikir bahwa 3 hari anaknya tidak pulang dan berarti 3 hari pula orang lumpuh ini tidak makan, kemudian musafir itu mencari anaknya yang hilang. Dia keluar kemah dan tidak jauh ia melihat jenazah manusia sedang dikerumuni singa, pikir musafir ini pasti itu anaknya karna tidak ada orang lain di padang pasir yang seluas ini. Lalu dia kembali dan bingung untuk menjelaskan kepada orang lumpuh itu perihal anaknya yang sudah meninggal.
Lalu saya datang kembali ke kemah dan mengatakan, "wahai saudaraku apakah anda mengetahui kisah Nabi Ayyub?" orang lumpuh itu manjawab, "tentu saja, Ayyub a.s orang yang tidak bisa dinilai kesabarannya, orang yang dicoba oleh Allah 20 tahun dengan kematian 12 orang anaknya, dengan penyakit kusta sehingga ditinggal oleh kaumnya, hartanya habis dan miskin." musafir itu berkata, "saya berharap anda bisa menjadi bagian kecil dari Ayyub a.s, karna anak anda sudah mati dimakan singa." Musafir ini berfikir orang lumpuh ini akan menangis, akantetapi dia tersenyum dan mengatakan, "Alhamdulillah yang membuat anak saya mendahului saya ke surga, karna anak ini anak yang soleh dan sangat berbakti kepada saya." tiba-tiba orang lumpuh ini mengucapkan syahadat, kemudian meninggal dunia.
Musafir ini kebingungan dan keluar kemah mencari pertolongan, dilihatnya dari kejauhan ada 4 orang penunggang kuda yang melintas. Dia teriak memanggil-manggil, teriakan itu didengar dan mendakatlah 4 orang tersebut dan berkata, "ada apa dengan kamu" musafir menjawab, "dalam kemah ini ada orang tua yang lumpuh dan buta meninggal dan anaknya juga meninggal dimakan singa", terkejut 4 orang ini seakan mengenali orang tua lumpuh itu, kemudian mereka turun dari kuda dan masuk ke dalam kemah lalu membuka kain penutup muka jenazah orang tua itu.
Ketika melihat wajah orang tua lumpuh itu mereka berempat langsung mencium-ciumi jenazah ini sambil menangis, musafir ini merasa heran dengan perbuatan mereka dan berkata, "kenapa kalian menangis, memang siapa orang ini" dijawab oleh salah seorang dari mereka, "dia adalah Abu Qilabah Al Jurmi seorang sahabat Nabi saw, dia satu-satunya sahabat Nabi saw yang masih hidup, dia sudah lama kami cari, karna disuruh oleh raja untuk menjadi hakim, kemudian dia melarikan diri karna tidak mau, dia terkenal dengan kesolehannya, doanya mustajab, dia matanya buta seperti ini justru Allah ingin selamatkan dia karna dia tidak melihat sesuatu yang haram selama dia hidup, tangannya putus justru Allah tidak mau dia memegang sesuatu yang haram, kakinya putus justru Allah tidak mau dia melangkah ke tempat yang haram".
Sudah sahabat Nabi saw, matanya, tangannya dan kakinya tidak pernah maksiat, artinya Allah mencacatkan seseorang itu dengan hikmah yang luar biasa. Jadi jangan menganggap dengan normalnya kita maka kita lebih baik dari orang cacat, bisa saja Allah mengangkat derajatnya dengan itu.
Komentar
Posting Komentar