Langsung ke konten utama

Inilah Kalimat yang Dilarang Dalam Berdoa


Ketika manusia sering diberi ujian dan cobaan atau membutuhkan sesuatu yang penting seorang muslim tentu segera berdoa kepada Allah Subhanahuwata’ala. Berdoa merupakan aktivitas spiritual seorang hamba untuk meminta sesuatu kepada sang pencipta. Pada umumnya berdoa dilakukan setelah selesai sholat baik itu sholat wajib ataupun sholat sunnah.

Ada hal-hal yang oleh sebagian orang dipandang baik, tetapi nyatanya ia tidak baik dalam pandangan Allah. Termasuk dalam doa. Dalam berdoa harus memperhatikan adab-adab dalam memanjatkan doa sehingga doa akan cepat terkabulkan.

Selain terdapat adab-adab dalam memanjatkan doa ternyata juga terdapat larangan mengucapkan kalimat-kalimat yang tidak boleh diucapkan ketika berdoa. Mungkin kita sering menganggap kalimat-kalimat tersebut sangat baik untuk diucapkan saat berdoa tapi sebenarnya kalimat tersebut dilarang. Lalu Kalimat apakah itu?

Kalimat tersebut adalah “Jika Engkau Berkenan” sebagai contoh ketika berdoa menggunakan kalimat tersebut adalah “Ya Allah, Jika Engkau Berkenan Ampunilah Aku”. Meskipun  secara sepintas kalimat tersebut terlihat baik namun sebenarnya kalimat tersebut merupakan Kalimat yang Dilarang Dalam Berdoa.

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
“Apabila salah seorang dari kalian berdoa, hendaklah bersungguh-sungguh dalam memohon dan janganlah ia mengucapkan ‘Ya Allah jika engkau berkenan maka berilah aku’. Karena sesungguhnya tidak ada yang dapat memaksa-Nya” [HR. Bukhari]

Tersirat dari hadits tersebut diatas bahwa tidak ada yang dapat memaksa kehendak Allah Subhanahuwata’ala. Allah Subhanahuwata’ala hanya menghendaki dan mengabulkan apa yang dikehendaki-Nya.

Ternyata ketika berdoa ada adab dan aturan yang harus kita tahu. Karena jangan sampai ketika kita sudah berdoa dengan sungguh-sungguh ternyata kita mengucapkan kalimat yang tidak disukai Allah Subhanahuwata’ala. Ketika memanjatkan doa baiknya kita bersungguh-sungguh dalam meminta dan jangan  memaksa Allah Subhanahuwata’ala untuk mengabulkan permintaan kita karena Allah Subhanahuwata’ala maha tahu apa yang dikehendaki-Nya.

Itulah kalimat yang terlarang yang sebaiknya kita hindari dalam memanjatkan doa kepada Allah Subhanahuwata’ala karena kalimat tersebut tidak disukai Allah Subhanahuwata’ala.

 Sumber : http://log.viva.co.id/frame/read/aHR0cDovL2FyaXR1bnNhLmNvbS9rYWxpbWF0LXlhbmctZGlsYXJhbmctZGFsYW0tYmVyZG9hLw==

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Definisi Algoritma dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari - Hari

Definisi Algoritma   Algoritma adalah urutan langkah - langkah logis untuk penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis. Kata logis merupakan kata kunci dalam Algoritma. Langkah-langkah dalam Algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar. Melaksanakan Algoritma berarti mengerjakan langkah-langkah di dalam Algoritma tersebut. Pemroses mengerjakan proses sesuai dengan algoritma yang diberikan kepadanya. Contoh Algoritma dalam kehidupan sehari - hari                  1.        Algoritma menulis surat : a.     Mempersiapkan kertas dan amplop b.     Mempersiapkan alat tulis, seperti pena atau pensil c.      Mulai menulis d.     Memasukkan kertas ke dalam amplop e.     Pergi ke kantor pos untuk mengeposkan surat tersebut   ...

13 Fakta Kerusakan Peringatan Maulid Nabi

Dalam peringatan maulid yang diselenggarakan, sering terjadi kemungkaran, bid'ah dan pelanggaran terhadap syariat Islam. Peringatan maulid itu sendiri tidak pernah diselenggarakan oleh Rasulullah saw, juga tidak oleh para sahabat, tabi'in dan imam yang empat, serta orang-orang yang hidup di abad-abad kejayaan Islam. Lebih dari itu, tak ada dalil syar'i yang menyerukan penyelenggaraan maulid Nabi saw tersebut. Untuk lebih mengetahui hakikat maulid, marilah kita ikuti uraian berikut: 1. Kebanyakan orang yang menyelenggarakan peringatan maulid, terjerumus pada perbuatan syirik. Yakni ketika mereka menyenandungkan yang artinya, "Wahai Rasulullah, berilah kami pertolongan dan bantuan. Wahai Rasulullah, engkaulah sandaran (kami). Wahai Rasulullah, hilangkanlah derita kami. Tidaklah derita (itu) melihatmu, melainkan ia akan melarikan diri." Seandainya Rasulullah saw mendengar senandung tersebut, tentu beliau akan menghukuminya syirik besar. Sebab pemberi ...

Pandangan Islam Tentang Muslimah yang Lepas dan Pasang Jilbab

Seorang wanita muslimah yang sudah baligh memang di wajibkan untuk menutupi auratnya. Namun tak banyak pula yang menyepelekan hal tersebut, apalagi dia tau itu wajib hukumnya. Berbagai alasan untuk menunda-nunda memakai jilbab, dari belum siap, belum dapat hidayah dan macam-macam alasannya. Tetapi yang lebih miris lagi ketika perempuan muslimah yang telah mendapatkan hidayah dan sudah memakai jilbab kemudian dengan sadar untuk melepaskan kembali jilbabnya. Mungkin saat masalah datang, dia dekat dengan Allah dan sadar untuk memakai jilbab, namun setelah masalahnya telah terselesaikan, dia kembali terjerumus rayuan setan untuk melepas jilbabnnya. Sungguh sayang sekali perbuatan yang dia lakukan, dia menganggap jilbab itu mainan yang bisa lepas pasang begitu saja. "Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri orang-orang mukmin: 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka'. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah u...