Kalau memang mau terima pahalanya pada hari kiamat, sempurna pahalanya, sebagai penyebab timbangan amal menjadi berat, sebagai penyebab masuk ke dalam surga, maka ikhlaskan niat. Salah satu penyebab utama dari keikhlasan adalah merahasiakan ibadah.
Berapa banyak orang yang mengerjakan solat malam kemudian pada pagi harinya masuk kantor lalu berkata kepada temannya : "pegal badan saya", tanya temannya : "kenapa ?", lalu dia menjawab : "tadi malam tahajud". Kalau anda niatnya ibadah untuk dipuji oleh orang, tidak usah repot-repot malam-malam solat kemudian pagi-pagi diceritakan di kantor. Kalau begitu sama saja, anda ambil sajadah kemudian anda ketuk rumah teman anda malam-malam, tebar sajadahnya lalu berkata : "saya mau solat tahajud, lihat !!", apa bedanya.
Kalau kita dengar para sahabat, para tabi'in, mereka ada yang pergi haji pulang haji tidak ada yang tau kalau dia pergi haji. Mereka pergi berjihad pulang 3 bulan kemudian, teman-temnanya kira dia baru pulang dari perniagaan, padahal dari medan perang. Kalau kita, baru ibadah sedikit saja sudah seluruh orang tau, bagaimana bisa Allah azza wa jalla menerima itu.
Sementara dalam hadis sahih riwayat abu daud dikatakan : "Allah tidak akan menerima sebuah amal, kecuali ikhlas dikerjakan". Ikhlas berarti disembunyikan atau dirahasiakan, kecuali memang harus terang-terangan misal solat berjamaah, itupun kita kontrol, kalau ibadah yang memang dasarnya disembunyikan contoh solat tahajud, solat sunnah, sodaqoh dan lainnya, maka dirahasiakan.
Ada salafu ummah, 25 tahun berinfak dan tidak ada yang tahu kalau dia berinfak termasuk yang menerima infaknya. Disebutkan dalam beberapa riwayat yang sahih bahwasannya ada seorang salafu ummah dari golongan tabi'in dan cucu Nabi saw dahulu, dalam riwayat yang sahih dia menjadikan target setiap malam dia harus membantu 100 keluarga muslim yang miskin di madinah, sehabis tahajud sebelum solat subuh di masjid ia mengambil gandum kemudian dibungkus sekilo-sekilo sampai 100 kilo kemudian ditaruh di karung besar lalu dipikul dan naik kuda, ia menaruh di rumah-rumah orang miskin yang jadi terget, ia menaruh dan langsung meninggalkan tidak mengetuk, selama 25 tahun orang yang menerima infaknya itu tidak tahu kalau dia yang kasih, saking menjaga keikhlasan kepada Allah swt.
Pada saat dia meninggal baru orang tahu bahwa ia yang berinfak, karna bantuan itu berhenti pada saat dia meninggal dan pada saat jenazahnya dimandikan di pundak sebelah kanan ada bekas warna hitam karna sering memikul barang berat.
Maka nasihat luar biasa dari Robi bin Hisyam, dia mengatakan "Rahasiakan amal solehmu".
Komentar
Posting Komentar