Allah telah mengutus segenap rasulNya kepada umat manusia. Allah memerintahkan mereka agar menyeru manusia untuk beribadah kepada Allah dan mengesakanNya. Tetapi sebagian besar umat-umat itu mendustakan dakwah para rasul. Mereka menentang dan menolak kebenaran yang kepadanya mereka diseru, yakni tauhid. Oleh karena itu, kesudahan mereka adalah kehancuran dan kebinasaan.
Rasulullah saw bersabda, "Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya terdapat seberat atom dari kesombongan."
Kemudian beliau bersabda, "Sombong yaitu menolak kebenaran dan meremehkan manusia." (HR. Muslim).
Karenanya, setiap orang yang beriman tidak boleh menolak kebenaran dan nasihat, sehingga menyerupai orang-orang kafir, juga agar tidak terjerumus ke dalam sifat sombong yang bisa menghalanginya masuk Surga. Hikmah (kebijaksanaan) itu adalah harta orang beriman yang hilang, di mana saja ditemukan, maka ia akan mengambil dan memungutnya.
Maka dari itu, kita wajib menerima kebenaran dari siapa saja, bahkan sampai dari setan sekalipun. Tersebut dalam riwayat, bahwa Rasulullah saw menjadikan Abu Hurairah sebagai penjaga Baitul Mal.
Suatu hari, datang seseorang untuk mencuri, tetapi Abu Hurairah segera mengetahuinya, dan menangkap basah pencuri itu. Pencuri itu lalu mengharap, mengiba dan mengadu kepada Abu Hurairah, bahwa ia orang yang amat lemah dan miskin. Abu Hurairah tak tega, sehingga melepas pencuri tersebut.
Tetapi pencuri itu kembali lagi melakukan aksinya pada kali kedua dan ketiga. Abu Hurairah kemudian menagkapnya, seraya mengancam, "Sungguh, aku akan mengadukan kamu kepada Rasuluallah saw."
Orang itu ketakutan dan berkata, "Biarkanlah aku, jangan adukan perkara ini kepada Rasulullah! Jika kau penuhi, sungguh aku akan mengajarimu suatu ayat dari al-Qur'an, yang jika engkau membacanya, niscaya setan tak akan mendekatimu." Abu Hurairah bertanya, "Ayat apakah itu?"
Ia menjawab, "Ia adalah ayat Kursi." Lalu Abu Huarairah melepas kembali si pencuri. Selanjutnya Abu Hurairah menceritakan kepada Rasulullah saw apa yang ia saksikan. Lalu Rasulullah saw bertanya padanya, "Tahukan kamu, siapakah orang yang berbicara tersebut? Sesungguhnya ia adalah setan. Ia berkata benar padahal dia adalah pendusta." (HR. al-Bukhari).
Komentar
Posting Komentar