Riwayat Imam Muslim, dari Anas bin Malik meriwayatkan sabda Nabi saw, "akulah manusia yang paling banyak pengikutnya pada hari kiamat dan akulah orang pertama yang mengetuk pintu surga", makna hadis ini adalah Nabi Muhammad saw memastikan kalau umat manusia terbanyak adalah umat islam, ini menandakan risalah yang dibawa oleh baginda Nabi saw adalah risalah yang benar sehingga paling banyak pengikutnya, dan dari sisi lain juga menyuruh kita semua yang muslim untuk memiliki andil dalam populasi kaum muslimin.
Seperti pada sabda Nabi saw dalam hadis sahih, "menikahlah dengan wanita yang subur dan juga penyayang karna aku sangat bangga dengan jumlah umatku yang banyak pada hari kiamat". Selain memang ada jaminan dari Allah swt oleh lisan Nabinya Muhammad saw kalau umat islam ini adalah umat yang terbanyak nanti pengikutnya, artinya setiap hari akan bertambah populasi dan akan bertambah jumlah umat islam, walaupun ada orang yang memerangi islam dan juga membenci islam, tetapi islam itu pengikutnya akan menyebar. Juga dari sisi lain kita sebagai umat islam disuruh untuk memperbanyak populasi dalam arti kata keturunan muslim dan ini merupakan sebuah ibadah.
Terutama untuk bapak ibu yang berfikir untuk membatasi keturunan dengan program keluarga berencana atau KB, maka harus dipahami memang ulama membolehkannya dari satu sisi kalau memang dasarnya si wanita akan mendapatkan bahaya jika dia hamil lagi, misalnya berbahaya bagi kejiwaannya atau ada penyakit yang akan menimpa si janin, kalau selain daripada ini hukumnya haram.
Awal dibuatnya program keluarga berencana ini oleh orang-orang Yahudi adalah untuk meredam populasi manusia di Palestina, dan subhanallah tidak satupun masyarakat Palestina menggunakan program ini. Israel pun tidak menggunakan program ini, bahkan kalau diantara keluarga orang-orang Yahudi mau punya anak banyak, maka akan dikasih hadiah penghargaan. Sementara di negara-negara Islam yang mereka sebut negara baru berkembang, sengaja keturunannya diredam, dan yang di ekspos adalah banyak pengangguran, susah pekerjaan dan iklan-iklan KB selalu begitu. Bagaimana bisa anak belum lahir sudah dihubungkan dengan pengangguran, dihubungkan dengan kepadatan penduduk, dan anehnya lagi yang di contohkan adalah di dalam kota yang jelas-jelas sudah padat penduduknya.
Muka bumi ini kalau mau dipakai semua daratannya saja dengan populasi 1000 kali lipat dari jumlah manusia yang sekarang, itu akan masih cukup semuanya, cukup tanahnya, cukup udaranya, cukup makanannya, akan cukup semuanya. Tanah lapang masih banyak, dan yang disoroti adalah seperti ibukota Jakarta yang sudah padat, memangnya kita akan hidup disitu semuanya, ini berbeda sekali dengan kaidah Islam, Islam menyuruh memperbanyak keturunan dan digantungkan padanya sebuah ibadah.
Ibu-ibu juga kalau makin sering melahirkan malah makin sehat, pemahaman yang salah kalau mengatakan orang melahirkan itu malah tubuhnya jadi tidak baik, secara medis melahirkan itu bukan sesuatu yang buruk, kecuali memang kondisi fisiknya tidak sehat. Dalam pandangan agama, Allah sang Maha Pencipta, Maha Kuasa tidak mungkin menyuruh memperbanyak keturunan lalu membuat wanita tidak mampu, itu tidak mungkin. Digantungkan pahala yang besar, mati dalam keadaan hamil/melahirkan, matinya mati syahid, masuk surga tanpa hisab, pahalanya seperti orang yang berjihad.
Juga pendapat para ulama, Allah membuat di dalam perut wanita ada kantong rahim dan kantong rahim itu butuh peremajaan, dan peremajaan yang paling sederhana adalah adanya haid setiap bulannya, memang haid itu harus datang kalau tidak akan sakit wanita itu, dan peremajaan yang paling maksimal adalah nifas, nifas ini keluar setelah melahirkan, maka makin sering melahirkan jadi makin sehat sebenarnya.
Sisi yang lain ada diantara ibu-ibu yang bilang kalau banyak anak pusing mengurusnya, ya memang wajar misal kita punya perusahaan dengan 3 pegawai dan 10 pegawai, tentu berbeda, beda ekstra waktu, beda ekstra energi, tetapi hasilnya pasti lebih besar. 10 orang anak mendo'akan orang tuanya berbeda palahanya dengan hanya 1 orang anak yang mendo'akan, pasti akan lebih besar. Memang awalnya capek, masa tidak mau capek, harus ada upaya, dan jangan bayangkan 10 anak nakalnya, tetapi banyangkan 10 anak hafal Qur'an.
Secara syar'i hamil adalah ibadah, punya anak adalah ibadah, karna anak adalah asset amal jariyah. Dan semua perintah agama pasti syaiton tidak inginkan.
Komentar
Posting Komentar