Baginda Nabi Muhammad saw, beliau setelah 9 tahun berdakwah di Mekah merasa, Mekah ini sudah tidak layak dakwah. Selama hampir 9 tahun berdawah tidak ada yang beriman kepada Nabi saw kecuali 153 orang saja, 83 orang hijrah ke negeri Ethiopia, mereka tinggal di sana dipimpin oleh ja'far bin abi thalib dan yang tinggal bersama Nabi saw di Mekah 70 orang termasuk Nabi saw.
Sembilan tahun berdakwah di Mekah yang terjadi adalah kaum muslimin disiksa, tidak bisa berdakwah, tidak bisa bertemu orang, keluar Mekah juga tidak bisa karna dijaga pintu gerbang Mekah, belum lagi mereka menganggap membunuh orang islam adalah halal dan tidak di hukum.
Nabi saw berfikir untuk mencari lokasi dakwah baru, lalu terlintas di benak Nabi saw lokasi dakwah yang paling dekat adalah kota Thaif. Kota Thaif berjarak kurang lebih 60 km dari Mekah dan kota ini dingin dan bagus sekali udaranya.
Nabi saw pergi ke kota Thaif sebelum subuh, karna kalau sudah terang orang-orang Mekah melihat beliau dan ditahan tidak boleh keluar. Nabi saw pergi dengan berjalan kaki dan perjalanan bisa sampai 3 hari.
Paman Nabi saw yaitu Abu Lahab benci sekali dengan islam dan Nabi saw, karna Nabi saw melarang mereka menyembah berhala sedangkan Abu Lahab termasuk pebisnis patung terbesar di Mekah, Abu Lahab merasa Nabi saw mengganggu bisnisnya walaupun Nabi saw keponakannya sendiri, sampai anaknya yang menikah dengan anak Nabi saw di suruh bercerai.
Abu Lahab tahu Nabi saw keluar dari Mekah, maka dia menyusul Nabi saw dengan menunggangi kuda untuk mendahului Nabi saw sampai ke kota Thaif dan dia sampai lebih dahulu dengan waktu 1 hari setengah. Abu Lahab menyampaikan ke orang-orang Thaif dan termasuk kepala-kepala sukunya bahwasannya akan datang kepada kalian keponakan saya yang bernama Muhammad, orangnya pendusta jangan dipercaya, dia penyihir, dia memissahkan suami istri, dia begini, dia begitu segala macam keburukan, dan kalau kalian merenima dia, pasti akan kacau negeri kalian.
Setelah Nabi saw tiba di kota Thaif dan ketika mendatangi kepala sukunya, maka merekapun spontan menolak, mereka langsung tidak menerima karna termakan informasi dari Abu Lahab, lalu Nabi saw meminta izin untuk berdakwah ke kaum mereka, dan mereka juga menolaknya. Nabi saw mencoba merayu tetapi tetap tidak bisa dan akhirnya beliau di usir dari kota Thaif.
Pada saat itu kepala-kepala suku mereka memerintahkan untuk merajam Nabi saw, dan satu kota Thaif merajam kaki Nabi saw, setiap Nabi saw melangkah, mereka melemparinya denagn batu sampai kaki Nabi saw kaki yang mulia ini berdarah-darah, Nabi saw terus berjalan keluar dari kota Thaif, karna kalau berhenti beliau bisa mati terajam, sampai di luar pintu gerbang kota Thaif dan pintu gerbang ditutup Nabi saw pun jatuh terduduk dalam kondisi sakit luar biasa dan matahari panas terik.
Nabi saw pergi ke sebuah pohon untuk berteduh dan beliau mengucapkan kalimat : "Ya Allah kemana engkau akan arahkan kakiku, ke sebuah kotakah (Mekah) yang menolak dakwah atau ke kota ini (Thaif) yang melempariku seperti ini atau ke satu masa depan yang aku belum tahu ya Allah, tetapi kalau seandainya ya Allah semua ini tidak merusak hubunganku dengan Mu, maka aku tidak peduli, aku akan tetap berdakwah menyampaikan agama ini".
Allah swt langsung memberikan jawaban, datanglah jibril dan berkata : "Hay Muhammad aku telah diutus oleh Tuhanmu dan datang khusus menjawab keluhanmu, dan di sebelahku ada pimpinan malaikat penjaga gunung yang mengurus semua gunung di bumi ini, kau tinggal titahkan, Hay Muhammad kalau kau mau perintahkan saja dia, maka dia akan satukan semua gunung Mekah dengan gunung Thaif, sehingga dua kota ini habis dalam sejarah dunia dan dakwahmu akan tetap tersebar, atau kamu bersabar mendakwahin mereka dan agamamu juga akan tetap tersebar".
Maka kata Nabi saw : "saya bersabar, semoga saja dari kota Thaif Allah keluarkan dari keturunan mereka yang beriman kepadaNya". Doa Nabi saw mustajab dan diterima oleh Allah swt, dan keluarlah dari kota Thaif satu orang bermana Abdurahman bin Sakhr yang mempunyai julukan Abu Hurairah dan beriman kepada Nabi saw dan menjadi perawi hadis terbanyak. Ini termasuk kasih sayang Nabi saw kepada umat manusia, kalau saja waktu itu beliau meminta dihancurkan, maka akan hancur semua pada saat itu, tetapi akhirnya tidak jadi hancur.
Komentar
Posting Komentar