Tidak boleh dalam hati seorang muslim ada sombong, dan sombong itu menganggap remeh orang lain atau menolak kebenaran. Kebanyakan mereka terkurung dengan upaya syaiton menyesatkan dan menjerumuskan kita dalam kesombongan. Masalah jejang pendidikan, jenjang sosial, jenjang ekonomi sudah membuat kita jadi sombong.
Misal Allah swt membukakan seseorang diantara kita harta, kaya raya, punya segala macam transportasi, tempat tinggal, pakaian yang bagus dan segala macam kebutuhannya, maka syaiton menunggangi pada diri orang ini kesombongan, ketika ia melihat orang yang berbeda dari sisi jenjang ekonomi, dia tiba-tiba menganggap remeh, terlihat dari tatapan mata, membentuk muka yang kesannya menganggap remeh dan tidak menganggap penting.
Sombong masuk dalam hal yang dibenci dan sesuatu keburukan. Sabda Nabi saw jelas sekali "sesungguhnya kalian diberikan rezeki oleh Allah karna do'a, solat dan ketulusan juga keikhlasan orang miskin diantara kalian".
Seorang muslim harus tahu, bahwasannya di sini dia harus merendah, tidak boleh menganggap orang lain lebih rendah dari pada dia, ini semua adalah keburukan dan tidak boleh ada dalam jiwa seorang muslim.
Sampai sebagian ulama mengatakan "kalau sudah muncul dalam hatimu sedikitpun dari rasa kesombongan, maka hati-hatilah karna cukup membuatmu tidak bisa mencium bau surga apa lagi masuk di dalamnya". Sebagaimana sabda Nabi saw "siapa dalam hatinya ada seperti biji sawi dari kesombongan, maka tidak mencium bau surga".
Kita boleh menggunakan pakaian yang bagus, kendaraan yang bagus, rumah yang bagus, tapi merendahlah, sesekali lihat tetangga yang kurang, sodaqoh sebagai amal jariyah. Hak seorang muslim, tidak boleh sampai ada keburukan atau hal-hal yang dibenci yang kita timpakan kepadanya, termasuk banyaknya manusia terjerumus dalam kesombongan.
Bukankah syaiton sudah cukup menunggangi keadaan kita hanya karna pakai sepatu baru, hanya karna pakai baju baru, bukankah cara jalan kita sudah berubah hanya dengan pakai sepatu baru atau hanya dengan baju baru.
Sampai kata para ulama "kalau terlintas dalam hatimu sedikit kesombongan, maka bungkukkanlah badanmu". Kata Hasan Basri "kalau kau melihat seseorang yang lebih tua di hadapanmu, maka selalu ucapkan bahwasannya dia lebih tua dari aku, maka berarti dia lebih banyak amal solehnya, dan kalau kau melihat orang yang lebih muda dari pada kamu, maka ucapkanlah bahwasanya orang ini lebih muda, maka mungkin dia lebih sedikit dosanya".
Sehingga kita selalu berada di lingkup merendah dan jauh dari hal yang bisa membuat saudara kita merasa terkucilkan atau kita menimpakan keburukan ataupun sesuatu yang dibenci olehnya sebagaimana kita benci buat diri kita sendiri hanya karna pintu-pintu syaiton dibuka.
Komentar
Posting Komentar