Langsung ke konten utama

Hukum Memelihara Jenggot dan Manfaat Jenggot


Hukum Memelihara Jenggot
 
Memelihara jenggot hukumnya cenderung jumhur ulama adalah wajib bagi laki-laki muslim. Sampai kata Aisyah r.a : "perbedaan dasar antara laki-laki dan perempuan di jenggotnya".

Jadi peliharalah jenggot, walaupun jenggot anda cuma satu dua helai saja, tetapi tidak apa-apa pelihara saja dan lebih baik dari pada tidak ada. Pelihara jenggot adalah sunnah Nabi saw, kata beliau : "cukurlah kumis kalian dan peliharalah jenggot kalian".

Kalau ada yang bilang berjenggot itu jelek, tidak apa-apa itukan persepsi orang, maka tanamkan di benak anda persepsi punya jenggot panjang itu keren, nanti akan hilang rasa tidak percaya diri itu.





 
Manfaat Jenggot

Selain pelihara jenggot adalah sunnah Nabi saw, memelihara jenggot juga mempunyai berbagai manfaat.

Ditemukan secara ilmiah laki-laki itu mempunyai rongga di tenggorokannya yang menonjol, dengan itu laki-laki peka terhadap masuk angin, maka manfaat jenggot secara ilmiah adalah menutupi tenggorokannya.

Ditemukan juga pada setiap jenggot laki-laki memiliki anti bakteri yang sangat kuat, sampai diadakan penelitian dengan menyediakan bakteri di dalam satu gelas dan ditaruh satu helai jenggot, maka kemudian bakteri di dalam gelas itu mati semua.

Penelitian yang lain, seorang jendral di Amerika, dia mengirim sniper-snipernya yang terdiri dari 10 orang berjenggot dan 10 orang tidak berjenggot, dan dia temukan bahwa yang berjenggot selalu tepat sasaran kalau menembak, dan sampai-sampai jendral tersebut perintahkan sniper perempuannya pun pakai obat pemumbuh rambut. Mungkin tidak ada hubungannya, tetapi ini penelitian ilmiyahnya begitu.

Jadi memang memelihara jenggot ini selain sunnah Nabi saw, tetapi juga mempunyai banyak manfaatnya dan tidak mungkin agama perintahkan kecuali baik bagi kita.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

13 Fakta Kerusakan Peringatan Maulid Nabi

Dalam peringatan maulid yang diselenggarakan, sering terjadi kemungkaran, bid'ah dan pelanggaran terhadap syariat Islam. Peringatan maulid itu sendiri tidak pernah diselenggarakan oleh Rasulullah saw, juga tidak oleh para sahabat, tabi'in dan imam yang empat, serta orang-orang yang hidup di abad-abad kejayaan Islam. Lebih dari itu, tak ada dalil syar'i yang menyerukan penyelenggaraan maulid Nabi saw tersebut. Untuk lebih mengetahui hakikat maulid, marilah kita ikuti uraian berikut: 1. Kebanyakan orang yang menyelenggarakan peringatan maulid, terjerumus pada perbuatan syirik. Yakni ketika mereka menyenandungkan yang artinya, "Wahai Rasulullah, berilah kami pertolongan dan bantuan. Wahai Rasulullah, engkaulah sandaran (kami). Wahai Rasulullah, hilangkanlah derita kami. Tidaklah derita (itu) melihatmu, melainkan ia akan melarikan diri." Seandainya Rasulullah saw mendengar senandung tersebut, tentu beliau akan menghukuminya syirik besar. Sebab pemberi

Keunikan Gambar Stereogram

Stereogram ditemukan oleh by Charles Wheatstone pada tahun 1838. Ia menemukan penjelasan mengenai penglihatan binokular yang menuntunnya untuk membuat streoskop kombinasi dari prisma dan cermin yang memungkinkan seseorang uneuk melihat gambar 3 dimensi dari gambar 2 dimensi. Secara sederhana stereogram bisa diartikan sebagai gambar 2 dimensi yang menyimpan obyek 3 dimensi di dalamnya. Jika dilihat sekilas atau dengan cara biasa, stereogram hanyalah gambar 2 dimensi. Namun kalau dilhat dengan cara khusus, maka kita bisa melihat gambar atau obyek 3 dimensi di dalam gambar tersebut. Kesan tiga dimensi pada stereogram dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu kesan ketinggian (ortoskopik), datar, dan kedalaman (pseudoskopik). Kunci untuk melihat kesan tiga dimensi pada stereogram adalah mata kiri fokus melihat obyek sebelah kiri dan mata kanan fokus melihat obyek sebelah kanan. Jenis-jenis Stereogram : 1.    Single Image Stereogram (SIS) atau Autostereogram, adala

Cara Dzikir Yang Benar Setelah Shalat

Di dalam hadits-hadits shahih disebutkan tentang Nabi saw setelah shalat, beliau membaca istigfar sebanyak 3 kali dengan lafadz,   3X اَسْتَغْفِرُ اللهَ Astaghfirullah. (3x) "Aku memohon ampun kepada Allah" Kemudian beliau membaca,  اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ تَبَرَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَا لَيْتَ يَاذَالْجَلاَلِ وَالْأِ كْرَامِ Allahumma antas-salam wa minkas-salam wa ilaika ya’udus-salam tabarakta rabbana wa ta’alaita ya dzal-jalali wal-ikram.   "Ya Allah, Engkau adalah Zat yang mempunyai kesejahteraan dan dari-Mu kesejahteraan itu kepada-Mu akan kembali lagi segala kesejahteraan itu.  Engkaulah yang berkuasa memberi berkah yang banyak dan Engkaulah Yang Maha Tinggi, wahai Zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan." Kemudian beliau membaca,   اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، لاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ Allahuma la mani'a l