Alam barzakh akan dirasakan oleh orang yang meninggal lalu dimandikan, dikafankan kemudian dikuburkan dan tetap juga dijangkau alam barzakh bagi orang yang dimakan oleh binatang, hilang, terbakar, tenggelam atau apa saja. Fisik yang hancur sehancur apapun tetap ruhnya akan sampai ke alam barzakh. Menurut pendapat, bahwasannya yang hidup di alam barzakh adalah ruh kita.
Sesuai dengan hadis bukhari yang berbunyi : "seluruh tubuh kalian akan dimakan oleh tanah, kecuali tulang ekor, yang darinya Allah swt akan membangkitkan kalian". Pada hari kebangkitan Allah swt akan menurunkan hujan dari langit yang akhirnya menimpa tulang-tulang ekor dan kalian akan tumbuh sebagaimana tumbuhnya tanam-tanaman.
Dimensi waktu alam barzakh berbeda dengan dunia. Sebagian ulama mengatakan pendapat yang paling kuat adalah tidak ada lagi hitungan dimensi waktu. Lalu bagaimana memahami tentang orang yang mati 1000 tahun lalu dengan orang yang mati baru hari ini, berarti dia sudah disiksa 1000 tahun di kuburan kalau dia orang jahat, berarti orang yang mati hari ini, baru disiksa hari ini, hal itu tidak bisa dihitung seperti waktu dunia dan dimensi waktu tidak dipakai di alam barzakh. Allah bisa membuat orang yang baru mati hari ini merasakan siksa yang sama dengan orang yang mati 1000 tahun lalu.
Fasilitas dunia tidak akan dibawa ke akhirat, fasilitas dunia akan hilang semuanya dengan terjadinya kiamat, semuanya akan hilang dari dunia. Maka dari itu termasuk dimensi waktu juga akan berbeda dengan waktu dunia. Allah swt menyebutkan dalam masalah akhirat : "satu hari di akhirat sama dengan seribu tahun waktu kalian di dunia".
Ulama mengatakan dimensi waktu sudah terlepas dengan alam barzakh, karna malam dan siang sudah tidak berfungsi lagi di alam barzakh. Dia akan merasakan nikmat yang selamanya sampai hari kebangkitan kalau dia orang yang beriman dan dia akan merasakan siksa yang selamanya sampai hari kebangkitan kalau dia orang jahat. Kuasa Allah bisa mengatur semuanya dan tidak bisa ditembus dengan ilmu kita, kita cuma imani, iman ini adalah yakini, pelajari dan aplikasikan.
Kalau kita ingin menjadi seorang atheis yang menolak semuanya atau liberal yang tidak masuk akal lalu ditolak, maka kita akan sulit hidupnya, kalau hanya mengambil yang kita suka saja yang tidak suka kita tolak, maka kita tidak punya panduan.
Termasuk penghormatan kepada Allah swt yang maha tinggi dan maha pemurah juga Rasulullah saw adalah menerima semua yang masuk akal dan tidak masuk akal yang disampaikan oleh keduanya, ini hanya bisa dengan keimanan.
Jangan sampai kita disempitkan hanya dengan menganggap ilmu pengetahuan dan teknologi di atas segalanya, tetapi harus wahyu di atas segalanya, ilmu pengetahuan hanya sebagian daripada aplikasi untuk mengenal sang pencipta (Allah swt), kalau wahyu sudah diatasnya langsung kita dibawa kepada pengenalan terhadap Allah swt.
Komentar
Posting Komentar