Langsung ke konten utama

Bolehnya Pacaran Dalam Islam


Apakah pacaran dalam islam dibolehkan................? jawabannya adalah boleh, islam membolehkan pacaran, tetapi setelah akad nikah. Sebelum akad nikah tidak ada pacaran dalam islam, lalu bagaimana cara mengenal pasangan kita kalau tidak pacaran.

Ada 3 rahasia penting dalam agama untuk mengenal konsep ta'aruf dalam islam yaitu, kenali fisiknya, kenali keluarganya, kenali lingkungannya.

Fisik, liat sesuatu yang menarik, kata Nabi saw, lihat dari lawan jenis yang kau mau nikahi sesuatu yang menarik buat kamu. Misal alisnya, warna kulitnya, sesuatu yang ada di wajahnya dan telapak tangan yang dijadikan patokan. Kalau sudah ketemu sesuatu yang menariknya sudah cukup.

Keluarganya, secara umum keluarga ayahnya akan mewariskan fisik kepada anak cucu kita nanti, keluarga ibunya akan menurunkan karakter dan sifat.

Ada sahabat yang kulitnya putih, istrinya juga putih, tapi anaknya hitam seperti anak afrika, dia menuduh istrinya selingkuh, istrinya bersumpah atas nama Allah dia tidak disentuh kecuali sama suaminya, kemudian suaminya melapor kepada Rasulullah saw, kemudian Nabi saw diam sejenak dan datang wahyu, lalu Nabi saw bertanya sesuai wahyu "ada tidak kakekmu kulitnya hitam ?" suami itu bilang ada kakeknya hitam, Nabi saw berkata, "berarti anak ini keturunan kakeknya".

Jadi keturunan ayah dari istri dan keturunan ayah dari suami itu sama, nanti mewariskan keturunan fisik secara global. Kemudian keluarga ibu dari istri dan keluarga ibu dari suami itu akan menurunkan karakter, sifat secara umum. Jika salah seorang keluarga ibunya ada yang pemabuk itu tidak dihitung karna umumnya keluarga ibunya tidak pemabuk, cuma satu orang yang pemabuk, jadi globalnya yang jadi patokan.

Kemudian kenali lingkungannya, boleh orang kalau ta'aruf bertanya tentang kebiasaan calonnya, kita bisa mengenali lingkungannya dari kebiasaannya, tidak perlu keluar sama-sama.

Ada orang tua yang bangga anaknya dijemput pacarnya keluar sama-sama, bagaimana bisa itu tidak berbuat zina, minimal mendekati zina. Ini terbalik, anaknya menikah orang tuanya malu anaknya menikah masih muda, anaknya gonta-ganti pacar tidak malu, ini terbalik, masya Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

13 Fakta Kerusakan Peringatan Maulid Nabi

Dalam peringatan maulid yang diselenggarakan, sering terjadi kemungkaran, bid'ah dan pelanggaran terhadap syariat Islam. Peringatan maulid itu sendiri tidak pernah diselenggarakan oleh Rasulullah saw, juga tidak oleh para sahabat, tabi'in dan imam yang empat, serta orang-orang yang hidup di abad-abad kejayaan Islam. Lebih dari itu, tak ada dalil syar'i yang menyerukan penyelenggaraan maulid Nabi saw tersebut. Untuk lebih mengetahui hakikat maulid, marilah kita ikuti uraian berikut: 1. Kebanyakan orang yang menyelenggarakan peringatan maulid, terjerumus pada perbuatan syirik. Yakni ketika mereka menyenandungkan yang artinya, "Wahai Rasulullah, berilah kami pertolongan dan bantuan. Wahai Rasulullah, engkaulah sandaran (kami). Wahai Rasulullah, hilangkanlah derita kami. Tidaklah derita (itu) melihatmu, melainkan ia akan melarikan diri." Seandainya Rasulullah saw mendengar senandung tersebut, tentu beliau akan menghukuminya syirik besar. Sebab pemberi

Keunikan Gambar Stereogram

Stereogram ditemukan oleh by Charles Wheatstone pada tahun 1838. Ia menemukan penjelasan mengenai penglihatan binokular yang menuntunnya untuk membuat streoskop kombinasi dari prisma dan cermin yang memungkinkan seseorang uneuk melihat gambar 3 dimensi dari gambar 2 dimensi. Secara sederhana stereogram bisa diartikan sebagai gambar 2 dimensi yang menyimpan obyek 3 dimensi di dalamnya. Jika dilihat sekilas atau dengan cara biasa, stereogram hanyalah gambar 2 dimensi. Namun kalau dilhat dengan cara khusus, maka kita bisa melihat gambar atau obyek 3 dimensi di dalam gambar tersebut. Kesan tiga dimensi pada stereogram dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu kesan ketinggian (ortoskopik), datar, dan kedalaman (pseudoskopik). Kunci untuk melihat kesan tiga dimensi pada stereogram adalah mata kiri fokus melihat obyek sebelah kiri dan mata kanan fokus melihat obyek sebelah kanan. Jenis-jenis Stereogram : 1.    Single Image Stereogram (SIS) atau Autostereogram, adala

Cara Dzikir Yang Benar Setelah Shalat

Di dalam hadits-hadits shahih disebutkan tentang Nabi saw setelah shalat, beliau membaca istigfar sebanyak 3 kali dengan lafadz,   3X اَسْتَغْفِرُ اللهَ Astaghfirullah. (3x) "Aku memohon ampun kepada Allah" Kemudian beliau membaca,  اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ تَبَرَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَا لَيْتَ يَاذَالْجَلاَلِ وَالْأِ كْرَامِ Allahumma antas-salam wa minkas-salam wa ilaika ya’udus-salam tabarakta rabbana wa ta’alaita ya dzal-jalali wal-ikram.   "Ya Allah, Engkau adalah Zat yang mempunyai kesejahteraan dan dari-Mu kesejahteraan itu kepada-Mu akan kembali lagi segala kesejahteraan itu.  Engkaulah yang berkuasa memberi berkah yang banyak dan Engkaulah Yang Maha Tinggi, wahai Zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan." Kemudian beliau membaca,   اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، لاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ Allahuma la mani'a l